Senin, 11 April 2011

Master Teacher Programme



Sejak terjadi kesepakatan antara Bupati Karawang (DADANG S. MOHTAR) dan Pihak Sampoerna Foundation Indonesia (SFI) pada tahun 2008, banyak aktivitas yang dilaksanakan oleh SFI untuk peningkatan kemampuan guru yang ada di Karawang. Mulai dari Lesson Study yang juga menggandeng UPI ( Universitas Pendidikan Indonesia ) . ATP ( Adopt Teacher Programme ) yang dilaksanakan oleh SFI langsung dan juga penulisan PTK.
Lesson Study dilaksanakan untuk pelajaran MIPA pada tahun 2008/2009 dan 2009/2010. Untuk tahun 2010/2011 pelaksanaan untuk Mata pelajaran Non MIPA. Setidaknya ada 30 sekolah setingkat SMP yang mengikuti kegiatan bersama SFI. Dibagi kedalam 4 cluster, cluster A untuk wilayah kitaran Cikampek, cluster B untuk wilayah kitaran Klari, cluster C untuk wilayah kitaran Karawang Timur dan cluster D untuk wilayah kitaran Rengasdengklok.
Kegiatan berlanjut , dengan pemilihan fasilitator Lesson Study, Kepala Sekolah dan peserta ATP untuk menjadi Master Teacher. Ada 60 orang yang mengikuti kegiatan ini . terbagi kepada 3 Batch.
Batch 1 untuk guru pelajaran Matematika dan kepala sekolah, batch 2 untuk guru pelajaran IPA dan batch 3 untuk guru pelajaran non MIPA. Untuk peserta Batch 1 adalah sebagai berikut :

No
Nama
Sekolah
Jabatan
1
SMP N 2 Telagasari
Kepala
2
SMP N 3 Tirtajaya
Kepala
3
SMP N 2 Tirtajaya
Kepala
4
C.A. Bahtiar, S.Pd
SMP N 2 Krw Barat
Kepala
5
SMP N 1 Pakis Jaya
Kepala
6
SMP N 2 Rawamerta
Kepala
7
SMP N 1 Cikampek
Kepala
8
SMP N 1 Klari
Kepala
9
SMP N 1 Krw Timur
Guru
10
SMP N 1 Krw Timur
Guru
11
SMP N 2 Krw Timur
Guru
12
SMP N 1 Kotabaru
Guru
13
SMP N 1 Kotabaru
Guru
14
SMP N 1 Banyusari
Guru
15
SMP N 2 Clmya Wetan
Guru
16
SMP N 2 T.jmbe Barat
Guru
17
SMP N 1 Cibuaya
Guru
18
Dedi Khumaedi, Mm
SMP N 1 L. Abang
Guru
19
SMP N 1 Rawamerta
Guru
20
SMP N 5 Krwang Barat
Guru

Ada 6 fase kegiatan yang dilaksanakan selama pembelajaran Master Teacher yang terbagi 2 pelaksana.
¯  Fase Pertama  Desain Pembelajaran  ( Learning Desain )

Fase ini diisi dengan pembelajaran tentang desain pembelajaran yang mencantumkan prediksi pada RPP. Penyampai materi adalah Tatang Suratno dari UPI.

Mempermudah kegiatan pembelajaran tapi tidak berarti mudah saat membuatnya .

¯  Fase Kedua adalah pembelajaran mengambil gambar menggunakan kamera (How to Make a Picture)

Fase ini diisi oleh Dian dari UPI, memperkenalkan cara pengambilan gambar dengan kamera pada pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Suatu hal yang baru bagi banyak guru, setidaknya mau melihat hasil belajar melalui film atau gambar yang ada untuk refleksi.

Kendala yang terlalu klasik adalah tidak adanya alat yang bisa dipakai .

 ¯  Fase Ketiga adalah Open class in SMP N 2 Telagasari

Dengan guru model Wandiyo, M.Pd kelas yang dipakai adalah kelas yang memang diajar olehnya.

Pada open class ini pendampingan dilakukan oleh Prof SumarHendayana, Dr. Harun dan Tatang Suratno

Materi yang disampaikan adalah Peluang tentang titik sampel dan ruang sampel. Dengan 2 kelas yang berbeda pembelajaran yang terjadi pastinya juga berbeda. Penampilan guru model cukup terarah dengan perangkat yang pastinya cukup baik karena open class yang terjadi adalah hasil seleksi peserta yang mengirimkan desain pembelajaran Inovatif.

Ø    Fase keempat menjadi fase pertama dari Sampoena School Of Education.
Ahmad ZakkyHabibie menyampaikan materi komunikasi dan power point …
Hal baru yang makin membuat saya merasa bodoh dan kecil

Ø    Fase kelima atau fase SSE yang kedua
         Firman Fridayanto menemani peserta untuk membuat Facebook dan membuat group di facebook juga membuat blog. Buat beberapa peserta yang belum punya Email address dibantu membuat untuk menjadi alternatif  alat komunikasi menggunakan media komunikasi yang sudah umum .

Ø  Fase keenam adalah fase terakhir      
Sigit  Kurniawan menyampaikan materi menulis. Mulai dari menulis salah yang susah sampai mengisi blog. Runut dan terpola, cukup rinci dan detail. Membuat peserta cukup termotivasi dan setidaknya blog terbuat walaupun pada kelanjutannya hanya beberapa blog saja yang aktif.

Dari enam fase yang dilaksanakan semua cukup berdampak pada motivasi. Dengan penyampai materi yang sudah professional di bidang garapannya.

Dengan bekal yang mestinya “cukup” adalah wajar bila banyak yang berharap hasil yang signifikan pada para Master Teacher. Berat beban yang ada, tapi seijin Allah semoga para Master Teacher dapat melaksanakan amanah yang sudah didapat. Amien.

KEEP HIGH SPIRIT FOR SAVING EDUCATION